Universitas-universitas di Tiongkok Buka Jurusan Cinta? – Kementerian Pendidikan Tiongkok mendorong perguruan tinggi dan universitas untuk memperkuat pendidikan psikologis cinta. Beberapa perguruan tinggi dan universitas di Tiongkok pun telah membuka kelas pendidikan cinta dan pernikahan. Seperti, Universitas Normal Zhengzhou dan Universitas Wuhan yang membuka kelas ‘Psikologi Cinta’, Universitas Tianjin yang membuka kelas ‘Teori dan Praktik Cinta’, Universitas Nanjing pourhamrang.org yang membuka ‘Kelas Terbuka Cinta Kampus’ dan lain-lain. Sebuah survei menunjukkan bahwa 88,23% mahasiswa Tiongkok mendukung dibukanya kelas pendidikan cinta di universitas-universitas.

Diyakini bahwa pendidikan pernikahan dan cinta dapat dimasukkan ke dalam sistem pendidikan lembaga pendidikan menengah dan tinggi untuk mengurangi kebingungan kaum muda dan bahkan ketakutan akan pernikahan, serta membimbing kaum muda membangun konsep pernikahan dan cinta yang sehat. Selain itu, diyakini pula bahwa pendidikan pernikahan dan pendidikan cinta yang baik dapat memainkan peran pendidikan yang positif dalam memperbaiki masalah sosial saat ini, seperti menurunnya angka pernikahan.

Kemendikbud Tiongkok menyatakan akan mempertimbangkan langkah selanjutnya dan mendorong perguruan tinggi dan universitas untuk memperkuat pendidikan psikologi cinta, pendidikan etika keluarga, dan meningkatkan kualitas mahasiswa. Keterampilan berekspresi dan komunikasi membimbing siswa untuk membangun pandangan yang benar tentang cinta, pernikahan dan keluarga, mendidik siswa untuk memahami secara mendalam arti ‘keluarga adalah dasar penting bagi pembangunan nasional, kemajuan nasional, dan keharmonisan sosial’.

Sebelum kuliah, sebagian besar orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk tidak jatuh cinta sejak dini, dan mereka sangat tabu tentang cinta antar remaja. Namun, setelah memasuki universitas dan perguruan tinggi, orang tua tampaknya telah sepakat untuk ‘tidak campur tangan’. Melihat kembali beberapa tahun terakhir ini, ada banyak insiden bunuh diri di perguruan tinggi dan universitas karena pernyataan cinta yang tidak diterima dan penanganan cinta yang kurang tepat.

Selain itu, saat ini banyak anak muda yang mengaku memiliki ‘ketakutan sosial’. Mereka tidak tahu bagaimana menghadapi hubungan keluarga dan hubungan dengan pasangan. Dalam dua tahun terakhir ini, di bawah berbagai tekanan seperti pasca sarjana, ujian dan pekerjaan, para mahasiswa mulai tampak tidak mau jatuh cinta dan takut menikah. Oleh sebab itu, di perguruan tinggi, perlu ada bimbingan khusus untuk membimbing para siswa dalam hal cinta, dan memandang hubungan keluarga dengan cara yang benar dan rasional.

Sejak kelas tersebut dibuka, psikologi cinta telah menjadi salah satu mata kuliah pilihan yang paling populer di uinversitas-universitas Tiongkok. Kelas ini adalah pendidikan yang sangat mereka butuhkan selama masa kuliah mereka. Beberapa mahasiswa bermasalah dengan masalah emosional, dan konsekuensinya lebih serius, mulai dari meninggalkan studi dan masa depan mereka, hingga melanggar hukum dan melakukan kejahatan.

Kelas pendidikan pernikahan dan cinta sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengenali cinta, mengungkapkan cinta, memelihara cinta, dan menangani cinta, serta membantu mereka membuat pilihan dalam pernikahan, mencintai dan melindungi diri mereka sendiri. Banyak universitas membuka kelas pendidikan pernikahan untuk membantu siswa memahami cinta dengan lebih baik. Tidak tahu bagaimana mencintai dan tidak memiliki kemampuan untuk mencintai adalah masalah utama yang dihadapi oleh banyak anak muda saat ini. Siswa perlu meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali cinta, mengekspresikan cinta, mempertahankan cinta, dan menangani hubungan yang rusak.

Baca juga: Orang Tua Merupakan Pendidik Bahasa dan Perilaku pertama pada Anak

Seorang guru kelas cinta di sebuah perguruan tinggi Tiongkok mengatakan bahwa selama lebih dari sepuluh tahun mengajar, dia menemukan bahwa banyak mahasiswa tidak tahu bagaimana bergaul dengan orang lain dan lawan jenis. Selain itu hal yang mempengaruhi pandangan siswa tentang pernikahan dan cinta ada banyak faktor, sehingga perlu dibimbing. Misalnya, keluarga dapat mempengaruhi pandangan siswa tentang pernikahan dan cinta, patah hati juga akan mempengaruhi pemahaman mereka tentang cinta. Oleh karena itu, banyak siswa yang rentan jatuh ke dalam rasa sakit cinta dan sulit untuk pulih, mereka membutuhkan seseorang untuk membantu mereka.

Kelas pendidikan cinta tidak hanya mengajarkan siswa bagaimana jatuh cinta dan menjadi romantis. Sebaliknya, cinta dan pernikahan adalah topik penting dalam psikologi, etika, dan sosiologi, serta terkait erat dengan pandangan dan nilai-nilai hidup. Mampu mengklarifikasi semua jenis masalah dalam cinta akan sangat membantu kaum muda dalam semua aspek kehidupan, jika kita tidak dapat menemukan beberapa masalah umum dalam cinta dan tidak dapat menanganinya dengan baik, kita akan sulit mengatasi masalah dalam kehidupan dan pembelajaran

Bagaimana menurut kalian, jurusan ini cukup unik dan penting bukan?

admin Berita Pendidikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *