Program Studi llmu Gizi IPB University Terbaik di Indonesia – Gizi saat ini menjadi kebutuhan yang paling dicari masyarakat guna menjaga metabolisme dan kebutuhan tubuh. Terlebih lagi, pada masa pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat memerlukan gizi yang optimal untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Oleh sebab itu, diperlukan ahli gizi yang mumpuni supaya masyarakat mengetahui kebutuhan gizi bagi tubuhnya.
Untuk menjadi ahli gizi mumpuni, IPB University dapat memfasilitasinya pourhamrang.org dengan kehadiran Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia (Fema).
Prof Sri Anna Marliyati, Ketua Departemen Gizi Masyarakat Fema IPB University menyatakan bahwa Program Studi Ilmu Gizi IPB University adalah Program Studi Gizi pertama yang memperoleh akreditasi A di Indonesia pada tahun 2008 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan kembali memperolehnya pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2018, prodi Ilmu Gizi memperoleh akreditasi A dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
“Kualitas dosen pengajarnya tidak diragukan lagi karena banyak dosen Prodi Ilmu Gizi IPB yang kiprahnya sudah malang melintang tidak hanya di nasional namun juga skala internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof Ana menjelaskan, kiprah dosen-dosen Ilmu Gizi IPB di level nasional sudah diakui. Pada Asosiasi Institut Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), yang menjadi Ketua, Sekretaris Jenderal dan beberapa ketua bidang lainnya berasal dari dosen Ilmu Gizi IPB University. Begitu juga Ketua Pergizi Pangan Indonesia adalah dosen dari Prodi Ilmu Gizi IPB University. Sementara, di level Asia, dosen Ilmu Gizi IPB yaitu Prof Dr Hardinsyah, menjadi Ketua Federation of Asian Nutrition Societies (FANS).
“Ilmu Gizi IPB juga unggul dari aspek keketatan seleksi mahasiswa baru, yaitu rasio pelamar dengan yang diterima di Prodi S1 Ilmu Gizi adalah 31,39, dan ini merupakan rasio tertinggi di IPB University yang sudah diraih Ilmu Gizi lebih dari 10 tahun, sehingga Ilmu Gizi IPB layak menjadi trend-setter Ilmu Gizi di Indonesia,” jelas Prof Ana.
Terkait kondisi mahasiswa Prof Anna menjelaskan bahwa Ilmu Gizi memiliki mahasiswa aktif per Januari 2021 sebanyak 399 mahasiswa. Prodi ini sudah meluluskan mahasiswa sebanyak 1261 orang. Sebaran pekerjaan lulusan Ilmu Gizi berdasarkan tracer study tahun 2019 diantaranya di industri pangan dan pertanian (28,2 persen), rumah sakit dan industri kesehatan (20,51 persen), pemerintahan terkait pangan dan kesehatan (10,26 persen), serta pendidikan tinggi dan penelitian (5,13 persen).
Untuk mendukung aktivitas belajar mahasiswa, Prodi Ilmu Gizi IPB University memiliki sejumlah laboratorium pendukung seperti Laboratorium Kulinari dan Dietetik, Teaching Café, Laboratorium Analisis Zat Gizi, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Gizi Olahraga, dan Laboratorium Antropometri.
Inovasi unggulan hasil karya dosen Departemen Gizi Masyarakat diantaranya adalah tepung ikan Lele (Clarias) dan Biskuit Clarias. Inovasi tersebut merupakan karya inovasi Prof Clara dan Prof Anna sendiri. Inovasi lainnya antara lain Nutriasi (Galohgor) karya Dr Katrin Roosita dan berbagai produk pangan olahan dari daun torbangun karya Prof Rizal Damanik dan banyak lagi karya inovasi lainnya.
Baca juga: Sarimpang Art dan Kampus yang Bermusik
Mahasiswa Prodi Ilmu Gizi IPB University juga mempunyai aktivitas yang sangat menarik di luar aktivitas perkuliahan. Mahasiswa dapat bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Gizi (Himagizi). Organisasi kemahasiswaan berbasis profesi ini berdiri dan beraktivitas dengan anggota seluruh mahasiswa di Program Studi ini.
Prof Anna berharap, para alumni Prodi Ilmu Gizi dapat berperan sebagai Ahli Gizi (Nutrisionis) yang mumpuni di tengah masyarakat, dapat bekerja dengan baik dan memperoleh penghasilan yang baik. “Apabila perlu para alumni dapat melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi jika ada kesempatan agar bisa lebih berkembang lagi,” pungkas Prof Ana.