Platform Merdeka Mengajar: Transformasi Pendidikan Berkelanjutan – Sudah genap dua tahun kita melewati pandemi Covid-19 dengan berbagai pourhamrang.org dinamika dan tantangannya.
Adaptasi, inovasi, dan transformasi adalah kunci agar kita bisa bertahan untuk menghadapi bencana global tersebut. Semua sektor kehidupan, dari mulai kesehatan, ekonomi, sosial-politik hingga dunia pendidikan sebagai jantungnya peradaban tak ketinggalan melakukan berbagai upaya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Berikut beberapa contoh upaya inovasi dan transformasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di antaranya yaitu, pertama mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) sebagai salah satu ikhtiar agar proses pendidikan untuk seluruh anak negeri tetap berjalan walaupun di tengah pandemi Covid-19.
Kedua, terkait Ujian Nasional, seperti yang kita ketahui, Ujian Nasional Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020 bagi Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan diberlakukannya kebijakan pembatalan UN tersebut, maka keikutsertaan UN tidak menjadi syarat kelulusan sekolah atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pembatalan UN Tahun 2020 ini berkaitan dengan proses penyetaraan bagi lulusan program Paket A, Paket B, dan Paket C yang ditentukan kemudian.
Ketiga, Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan, dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah. Termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19, seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, dan masker bagi warga sekolah, serta untuk membiayai pembelajaran daring atau jarak jauh.
Inovasi Tiada Henti
Transformasi pendidikan di masa pandemi nyatanya tidak berhenti di situ. Baru-baru ini, untuk mengatasi krisis pembelajaran karena pandemi Covid-19, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-15 yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring, Jumat (11/2).
Menteri Nadiem mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
Adapun Platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan pada Merdeka Belajar Episode ke-15 tersebut bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi serta berkarya, dan menginspirasi rekan sejawat.
Jika merujuk pada Buku Saku Platform Merdeka Mengajar (2022) yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek, tersedia lima produk yang dikelompokkan menjadi produk Pengembangan Guru dan Kegiatan Belajar Mengajar.
Untuk Produk Pengembangan Guru meliputi:
1. Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik.
2. Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun.
3. Bukti Karya Saya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah.
Baca juga: Kecanggihan Teknologi untuk Kemajuan Pendidikan
Serta wadah untuk berbagi praktik baik dan mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat.
Sedangkan untuk Produk Kegiatan Belajar Mengajar meliputi:
a. Asesmen Murid, membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
b. Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks.