Kenapa Mesti Ada Sistem Ranking di Sekolah? – Pertanyaan mengenai ranking di sekolah kerap kali diajukan oleh orang tua kepada guru wali kelas pada saat proses pembagian rapor anaknya dalam bentuk data kuantitatif. Peringkat kelas merupakan urutan dari hasil data perolehan nilai siswa dan siswi yang tertera di rapor.
Peringkat ini menjadi gambaran tingkat prestasi siswa pourhamrang.org dibandingkan dengan siswa dan siswi lain. Semakin bagus hasil perolehan ranking yang mereka dapatkan, maka dinilai semakin tinggi pula kualitas mereka dalam belajar.
Namun, masyarakat masih mempertanyakan efektivitas ranking dalam proses pembelajaran. Banyak orang menilai bahwa sistem ranking mampu memberikan efek buruk terhadap mentalitas dan kualitas siswa dan siswi dalam belajar.
Dengan adanya sistem ranking, jarak antar murid dengan ranking yang tinggi dan murid dengan ranking rendah akan semakin tercetak jelas. Mereka akan cenderung mengelompokkan diri mereka berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Pengelompokan ini mampu menimbulkan konflik.
Murid dengan ranking bagus bisa saja cenderung merasa dirinya lebih hebat sehingga sikap egoisme dapat tumbuh kapan saja. Beban yang mereka miliki dalam mempertahankan ranking juga dapat membuat mental tertekan. Sedangkan murid dengan ranking bawah akan merasa rendah diri terhadap pencapaian yang telah mereka peroleh. Sementara tuntutan dari orang tua pun akan semakin membuat mereka kelimpungan.
Namun, sistem ranking juga dapat menguntungkan siswa dalam berbagai aspek. Dengan adanya ranking, murid akan mendapatkan sumber kebanggaan atau validasi atas pencapaian yang selama ini mereka lakukan. Sistem ranking juga mampu menjadi tolok ukur bagi para orang tua dalam menilai hasil belajar anak-anaknya.
Dengan begitu, orang tua mampu memberikan arahan yang tepat kepada anaknya dalam mengobarkan api semangat belajar. Pun dengan para siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Sistem ini juga membuka peluang bagi para siswa dengan ranking bagus untuk mengikuti perlombaan/olimpiade sesuai dengan bidang yang mereka kuasai.Manfaat lain didapatkan dari adanya sistem ranking adalah, terbukanya peluang dalam masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Ketentuan dalam mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) adalah dengan mencantumkan nilai rapor.
Semakin tinggi ranking yang diperoleh, semakin tinggi pula peluang yang didapatkan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Akreditasi sekolah mempengaruhi jumlah siswa yang eligible, dan tidak semua sekolah berakreditasi bagus. Sehingga murid harus mampu meningkatkan prestasi mereka dalam belajar agar masuk ke daftar siswa eligible.
Pro dan kontra yang timbul dari adanya sistem ranking membuat masyarakat semakin bimbang dalam menentukan sistem akademik yang baik dan bijak yang mampu mempengaruhi pengembangan berkelanjutan suatu negara. Apabila sistem ranking ingin tetap dipertahankan, maka pemerintah, sekolah, orang tua, serta siswa harus mampu bekerja sama untuk menanggulangi dampak negatif dari adanya sistem ranking ini.
Orang tua juga harus memiliki pola pikir yang terbuka sehingga mentalitas anak tidak akan terganggu akibat tekanan yang mereka berikan. Orang tua semestinya suportif dan menghargai anak atas pilihan dan prestasi yang telah mereka capai.
Baca juga: Universitas-universitas di Tiongkok Buka Jurusan Cinta?
Sementara para siswa harus membentengi diri dari sikap kompetitif dan egoisme yang berlebihan akibat persaingan ranking. Disisi lain, pemerintah dan sekolah juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Menciptakan peraturan yang adil sehingga tidak akan ada pihak yang tersakiti.
Sistem yang diciptakan pasti memiliki dampak negatif maupun positif bagi masyarakat. Masyarakat harus pintar dalam menanggulanginya. Tidak terjerumus oleh pengaruh negatif dan menciptakan pribadi yang teguh terhadap pendiriannya sendiri.